Kemanakemana hari berputar sekalis wajah hambar
kian membuka kesunyian tepian dekap asing
kaulesu suara dikerongkongan pudar
matamata kaumerah menyalah lelah tenang
Jangan ganggu aku..!!
Jangan tipu aku..!!
Jangan daya aku..!!
Itu sulit kumendiamkan dungu.
Tarikan nafasmu mengubah
semangatmu menyala sudah
tiang itu kauterus bersuara meludah
tak peduli aku mati dalam syairmu punah
Keringat dari poripori meledak panas
tak kauhiraukan telingatelinga yang haus
ini tak dapat kutahan dari kelaparanmu membius
sekian dan sekian kaujual murah syairmu menganas
Kaubilang hanya untuk hidup.Sajakmu itu ?
Kau bilang hanya melepas diam.Syairmu itu ?
Kau bilang hanya melepas duka.Puisimu itu ?
Aku kau jawab
Untuk membela periuk nasi.
Aku kau jawab
Untuk sewa kardus tidur.
Aku kau jawab.Terakhir
Untuk senja diujung mimpi.
Jalanan.
Bis kota.
Terminal.
Rumah kumuh
Di bawah jembatan
Emperan toko.
Aku kau bersajak
Sajak.
puisi.
Syair
Aku kau selalu hidup.
0 komentar