Mengambil karya orang lain,sama saja menipu diri sendiri

Protected by Copyscape DMCA Copyright Protection

Baju Pantun " Daun Sirih " Production "

Baju Pantun " Daun Sirih " Production "
harga Rp.110 ribu ( sudah termasuk ongkos kirim ) boleh pesan satu baju . DO 3 hari sampai ke alamat pemesan. jenis bahan cotton combed 30S kain cukup tebal. ada lengan pendek dan ada lengan panjang, all size ( semua ukuran ada ) , tersedia warna dasar baju putih, hitam dan kuning. cara pemesanan bisa melalui inbox Ari Ryan Pasalimapuluh atau kontak ke nomer 081275186437

Antologi puisi REQUEIM BUAT GAZA

Antologi puisi  REQUEIM BUAT GAZA
Telah terbit Antologi Puisi " REQUIEM BUAT GAZA " karya Gempita Biostory Grup ( Media Jejaring Sosial / Fb ) Tahun 2013. Judul : Antologi REQUEIM BUAT GAZA 31 PENYAIR - 182 Halaman - Pracetak : KOr@nMEdan - Cetak : GEMPITA BIOSTORY INDI - Edisi Tahun 2013. Bila rekan-rekan ingin berpastisipasi dan sekaligus memilikinya, silahkan menghubungi kami di inbox. Terimakasih 30 Maret 2013

BUKU ANTOLOGI PUISI CARTA FARFALLA penerbit ; TUAS MEDIA

BUKU ANTOLOGI PUISI CARTA FARFALLA penerbit ; TUAS MEDIA
CARTA FARFALLA BLUE (Jejak Pelangi Aksara, 2012) Penerbit ; Tuas Media Banjarmasin Tebal ; 155 halaman ISBN : 976-602-7514-12-6 Editor ; Pidrian Syaikhal harga ; Rp. 25.000,- (belum termasuk ongkir)

Antologi puisi " Bukittinggi,Ambo di siko ( 39 Penyair Nusantara )

Antologi puisi " Bukittinggi,Ambo di siko ( 39 Penyair Nusantara )
Antologi puisi " Bukittinggi,Ambo di siko ( 39 Penyair Nusantara ) Katalog Dalam terbitan ( KDT ) Bukittinggi,Ambo di siko Pare, Penerbit FAM Publishing xvii+ 154 Halaman ISBN: 978-602-17404-7-7 Cetakan 1,Februari 2013 Penulis : 39 penyair nusantara Harga Rp 41.000 ( belum termasuk ongkos kirim) cara pemesanan,bisa melalui inbox fb saya atau melalui penerbit FAM,call centre : 081259821511

DESA RANGKAT

DESA RANGKAT
DESA RANGKAT menawarkan kesederhanaan cinta untuk anda, datang, bergabung dan berinteraksilah bersama kami (Klik logo kami)

Blogger templates

MAP 2D


Ariyanto. Diberdayakan oleh Blogger.




Baju Pantun

" Daun Sirih Production"

harga Rp.110.000  ( sudah termasuk ongkos kirim )
boleh pesan satu baju . DO 3 hari sampai ke alamat pemesan.
jenis bahan cotton combed 30S kain cukup tebal.
ada lengan pendek dan ada lengan panjang,
all size ( semua ukuran ada ) , tersedia warna dasar baju putih, hitam dan kuning.

cara pemesanan bisa melalui inbox Ari Ryan Pasalimapuluh
atau kontak ke nomer 081275186437











Telah terbit Antologi Puisi " REQUIEM BUAT GAZA " karya Gempita Biostory Grup ( Media Jejaring Sosial / Fb ) Tahun 2013

.Judul : Antologi REQUEIM BUAT GAZA
31 PENYAIR - 182 Halaman - Pracetak : KOr@nMEdan - Cetak : GEMPITA BIOSTORY INDI - Edisi Tahun 2013.

Bila rekan-rekan ingin berpastisipasi dan sekaligus memilikinya, silahkan menghubungi kami di inbox.

30 Maret 2013



Sekedar info :

Peristiwa dalam bait-bait puisi yang terukir pantas dari masing-masing penyairnya , merupakan upaya dan kekuatan tersendiri bagi diri pribadi para anggota , tugas dan tanggung jawab kerja yang terangkum dalam  buku " Biostory 2" kali ini . Adalah cerita perjalanan hidup yang tidak pernah berakhir.

Kehadiran dokumentasi kreatifitas anak-anak ( FB) yang lazim disebut sebagai jejaring sosial , sesungguhnya sudah memaknai apa saja yang menjadi tematika penggarapan yang dapat juga dinyatakan khusus , serius dan menomental , pun tentang hasil karya yang disampaikan adalah yang terbaik menurut ukuran penyairnya . Sedangkan bagi kami selalu penyelenggara , hal ini merupakan kekuatan aksara tiada bandingnya.

Kesempatan baik ini juga tidak terkukung pada satu rujukan thema  yang mendasari dunia kekaryaan puisi itu , kami sebut Bunga Rampai . Karya yang terlahir tentunya akan punya daya magnetis tersendiri dari penyairnya yang juga tidak menapikan batas-batas usia tua dan muda.

Sebagaimana visi-misi grup , bahwa komitmen rekan-rekan para anggota yang secara tulus bergabung di " Grup Biostory , Karya Kata Merenda Makna dan Gempita Biostory . Ternyata sangat membanggakan . Artinya , upaya dan keinginan dalam merealisasikan buku perdana ke dua hingga nantinya dapat dilanjutkan secara berkesenambungan , merupakan cita-cita kami.

Kebanggan tersebut tentunya diyakini oleh masing-masing anggota yang dengan benar serta sungguh-sungguh tulus menyatakan siap untuk bergabung bersenerji , berkarya , dan mengirimkan saran-saran positif berikut idea masukanya

Buku diharapkan dapat membuka peluang informasi , bagi kesan dan pesan,pun berbuat sesuatu dalam tempo yang tepat . Sebab peluang ini tidak boleh kita lupakan begitu saja . Ia ada pada sejarah hidup kita . Maka marilah berbagi , karya  yang tertulis pada lembar demi lembar buku Bunga Rampai puisi 31 penyair ( Biostory2) Requiem Buat Gaza , ialah sebuah prestasi yang perlu diapreasiasikan oleh semua kalangan dunia sastra,dan tentunya sejarah juga bagi anak dan cucu-cucu kita nantinya.

Seperti paparan dan komitmen kami di Grup Biostory  dan Gempita Biostory adalah ;

Riwayat Hidup Grup ini 7 Perkara :
  1.

Suatu kepantasan yang sangat menggairahkan bagi insan HIDUP seperti kita-kita ini. Bahwa sesungghnya kisah perjalanan hidup itu merupakan KODRAT IRADATNYA SANG KHALIK SELAKU PENGUASA ALAM DAN SEGENAP ISINYA.
  2.

Suatu kebahagiaan yang sesungguhnya dapat kita rasakan langsung maupun tidak langsung tentang NIKMAT yang sudah diberikan olehNYA.
  3.

Suatu perjalanan yang kita sendiri tidak pernah mengetahui, sejak kita lahir hingga IA sang Pencipta menyudahi TAKDIR kita di dunia FANA ini, kita kita berserah diripadaNYA .
  4.

Suatu nilai yang mungkin dapat kita sampaikan kepada semua yang paham akan
nikmat hidup itu, terutama mengenai disiplin ILMU dariNYA, RidhoNYA , untuk kita teruskan kepada segenap anak cucu dan hingga tak terbatas siapa lagi nanti yang akan membacanya , menggugu dan merasakan langsung akibat dari sejarah hidup kita itu, hidup yang AmanahNYA.
  5.

Suatu kelayakan Bahagia andai kita mampu memberikan yang baik, terbaik dan sangat baik serangkaian perjalanan hidup yang sungguh kita cita-citakan . Kita tulis dan rangkum demi sebuah catatan sejarah anak manusia , dan kita satu diantaranya memanfaatkan nikmat baik itu untuk selalu mempersembahkannya, tentu kepada generasi selanjutnya.
  6.

Suatu yang biasa-biasa saja andai kita bermimpi sekaligus melaksanakannya demi
sejarah keberadaan kita di muka bumi ini , hasil karya ini, nikmat hidup selama ini dan atas namaNYA, semoga kita mampu dan sebelumnya MOHON AMPUN KEHADIRATNYA , memaklumi serta tak salah berencana mewujudkan roch , jiwa, atma berarti sebagai sumber Ilmi dikemudian hari.
  7.

YAKIN AKAN KEBERSAMAAN Grup Terbuka yang aku, kita, kami dan mereka
semua mendukungnya , setelah kami beri tajuk BIOSTORI , kemudian tak mudah pula kami membuat janji, namun realisasi untuk pendokumentasian BUKU BIOSTORY akan lebih berarti andai semua rekan , kerabat dan sahabat semua mau Se-HATI untuk mewujudkannya . Akhirulkalam Amin Ya Rabbal Alamin.......


Akhirulkhalam Amin Ya Rabbai Alamin . Salam Biostory Gempita Biostory

Medan , akhir Pebruari 2013

Salamku : Ady RF Harboy ( Salah Satu Admin Grup Biostory dan Gempita Biostory )



Segaris Kalam :


Kehidupan adalah sebuah altar. Tempat setiap orang memilih peran . Tempat setiap orang memberi sesembahan . Memilih adalah jalan yang terbuka lebar dan panjang , lalu waktu mengawal setiap riak kehidupan , terbuka lebar...sebab penuh tafsir perjalanan kehidupan , yang merentang hasrat jadi harapan.

Terbuka panjang dari persentuhan rasa dan keindahan . Meskipun memberi selalu jadi sebuah pengungkapan bahwa setiap orang jadi terbebas dari rasa keakuan , rasa kepemilikan dan rasa kedigdayaan. Niscaya , kesadaran menjadi subur untuk memhami bahwa kehidupan tak pula dapat berjalan hanya sendir i. Inilah awal cinta mengalir di hulu peradapan.

Namun , dimana perjumpaan antologi puisi Biostory jilid 2 yang sedang ada di tangan ? Mungkin risalah juga rasalah yang mengikat perjamuan . Mungkin harapan yang menguatkan keinginan jadi kenyataan . Mungkin itulah cinta yang tak terbendung karena gairah akan kehidupan tak pernah lekang dari ubun-ubun hingga tulang belakang.

Biarlah mimpi sempat digadang-gadang dalam angan-angan . Biarlah mulut berbicara seperti ilalang kering di tengah padang . Tetapi sesungguhnya ladang-ladang kemanusiaan takkan lekang oleh perjuangan penenguhan untuk sebuah kehidupan . Pun mungkin ia yang melahirkan anak jelita " Requiem Buat Gaza ", walau terbayang suara dentum perang- namun garis harapan masih hendak menjulang di langit yang penuh awan hitam , tak pernah hilang oleh tangisan , tak pernah hilang oleh risau bimbang , karena puisi bukanlah sebuah kepentingan . Tetapi , ia selalu menjadi saksi-saksi kehidupan yang kecil dan terabaikan oleh kekuasaan dan keangkaramurkaan . Lalu , cinta adalah kuntum-kuntum melati yang di tanam dalam setiap jambangan ditaman-taman rumah masa depan

Medan,akhir Pebruari 2013

Salamku : Drs.Zulkarnain Siregar. M.Psi ( Lentera Bias Jingga )@ ( Salah Satu Admin Grup Biostory dan Gempita Biostory )





Nama-Nama 31 Penyair
REQUIEM BUAT QAZA" :

ANNA ALTHAFUNNISA( Sukarajalor BANYUMAS )

ASRINING NURFAUZI ( SURABAYA )

ARI RYAN PASALIMAPULUH ( PAKANBARU RIAU DARATAN ) 

ADY HARBOY ( SIPIONGOT SUMATERA UTARA ) 

AJENG MELATI HUTAN ( KALIMANTAN TIMUR )

CAHAYA RANY ( TAIWAN )

DEE RIZKIE ( HONGKONG )

EPIS HABIBY ( ACEH SELATAN )

GIA SETIAWATI MESA ( SULAWESI )

IVAN J PRTASETIA( KALIMANTAN BARAT )

PEREMPUAN JINGGA SENJA ( PADANG SUMATERA BARAT )

KEPOMPONG PIJAR ( YOGYAKARTA )

LENTERA BIAS JINGGA ( MEDAN )

METALLIA ANDROMEDA ( BANDUNG )

NOOR AISHA ( SINGAPURA )

NYIMAS HELMIYATI ( PALEMBANG )

NUNING PUTRIANI ( MEDAN )

OSCAR AMRAN ( BOGOR )

RD KEDUM ( PAGAR ALAM,LUBUKLINGGAU )

SOFIA AL FAJAR (JATENG )

SITI SALWANA ( PENANG )

SUTEJO RAHAYU ( MEDAN )

SPENK A FENK ( BANTEN )

SURAHMAN ABDULLAH ( SULAWESI SELATAN )

SOUTH QEEN ( JOGJAKARTA )

SRI SUDARIANTI ( LOMBOK BARAT. NTB )

SELINA JINGGA (

SAMI'AN ADIB ( JEMBER )

YUSMARNIU ( BATAM )

QOMARUDDIN ASSA'ADAH. (  TEGAL. JATENG )


  Sumber : Antologi buku puisi " REQUIEM BUAT GAZA "



|





 

Bukittinggi, Ambo di siko." Karya 39 Penyair Indonesia. Buku ini juga diberikan sedikit ulasan oleh Papa Rusli Marzuki Saria, Penyair Senior Sumatera Barat dan diberi pengantar oleh H. Ismet Amzis, S.H., Walikota Bukittinggi. Sejumlah penyair lainnya juga membubuhkan endorsement mereka untuk mempercantik tampilan back kover (kover bagian belakang) buku ini.




[Info pemesanan hubungi Call Center FAM 0812 5982 1511, atau via email forumaktifmenulis@yahoo.com, atau kunjungi website: www.famindonesia.com]

Alhamdulillah, hari ini ISBN Buku Antologi Puisi “Bukittinggi, Ambo di Siko” diterbitkan Perpusnas RI, Nomor ISBN: 978-602-17404-7-7. Dengan demikian, buku ini besok sudah bisa naik cetak. Beberapa puisi dalam buku ini juga dipercantik dengan gambar vinyet karya M. Jujur, seniman Sumatera Barat. Terima kasih atas doa dan dukungan seluruh FAMili, terutama kepada 39 penulis puisi di buku ini.

Berikut nama-nama mereka:

Eko Rahmadianto Hermawan, Soetan Radjo Pamoentjak, Bambang Widiatmoko, Adi Suhara, Moh. Ghufron Cholid, Denni Meilizon, Hutri Yoko, Widia Aslima, Ardhyana Kusuma, Lina Saputri, Ade Ubaidil, Puji Dandelion, Eka Susanti, Steve Agusta, Tri Oktiana, Ariyanto, Baharuddin Iskandar, Dinillah Karisma, Muhammad Abrar, Rizka Habibul Hasnah, Titi Sukarni, Melly Wati, Nenny Makmun, Ridha Sri Wahyuni, Leni Sundari, Rezqie Muhammad Al Fajar, Syelli Cen, Abdul Malik, Fuadi, Fatih El Mumtaz, Gathut Bintarto, Refdinal Muzan, Muhammad Subhan, Wahyu Prihartini, Achmad A. Arifin, Mohammad Isa Gautama, Hasan Asyhari, Nora Yuliani, Meriyan.

Sejumlah Endorsement:

Bukittinggi tampil utuh dalam goresan pena 39 penyair dalam Antologi Puisi Jam Gadang. Keindahan alam, hawa yang sejuk, situs bersejarah, suasana pasar, kehidupan masyarakat, dan tentu Jam Gadang memberi kesan mendalam bagi siapa yang pernah berkunjung. Kesan inilah yang diungkapkan para penulis dan penyair buku ini.

~H. Ismet Amzis, S.H., Wali Kota Bukittinggi

Membaca sajak-sajak facebook di dalam buku ini rasanya melelahkan mata. Tapi ada yang memanggil-manggil untuk membacanya sampai habis. Sampai di mana para penulis sajak menjelajahi dunia kata, dengan sentral puncaknya tentang kota turis Bukittinggi dan Jam Gadang-nya. Sajak-sajak turis, sajak-sajak selintas ketika melihat sesuatu. Rata-rata demikian kedalaman sajak yang ditemukan. Tapi ada juga yang meminta perhatian penuh untuk beberapa sajak.

~Rusli Marzuki Sari, Penyair Senior Sumatera Barat

Ada berapa puisi yang lahir karena imaji, impresi, kenangan, dan rindu pada sebuah kota? Sebaliknya, seberapa jauh kita bisa mengenali lorong malam, kabut dan hujan, bukit dan lembah, kuliner spesifik dan aroma sebuah kota dari sejumlah puisi? Menarik untuk membaca 39 penyair menulis, seratusan puisi yang bersepakat membuku satu sama lainnya, saling membilang menambah, menyulam Bukittinggi dalam puisi. Kata-kata sudah disuratkan, ada yang menyiratkan simpanan makna yang lebih dari sekadar susunan aksara.

~Muhammad Ibrahim Ilyas, Penulis Puisi dan Drama


Sumber :

 http://www.famindonesia.com/2013/01/segera-terbit-buku-puisi-bukittinggi.html

ANTOLOGI PUISI KOTA JAM GADANG
"Ambo Di Siko "

Kata Pengantar Dari Sastrawan Senior Sumatera barat
Papa " Rusli Marzuki Saria"

Sajak-sajak Yang Dibaca di Face Book

MEMBACA seratus sembilan belas sajaksajak face book rasanya melelahkan mata. Tapi ada yang memanggil-manggil untuk membacanya sampai habis. Sampai dimana para penulis sajak menjelajahi dunia kata, dengan sentral puncaknya tentang kota turis Bukittinggi dan Jam Gadang-nya.

Bukittinggi adalah kota puisi penulis di tahun-tahun yang panjang.
Sejak 1945 sampai Juli 1961, sukaduka perang kemerdekaan dan pemberontakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia ( PRRI ) yang diproklamirkan bulan Februari 1958.

Para penulis sajaksajak facebook ini berasal dari Malang, Yogyakarta, Jambi, Lamongan, Madura, Banjarmasin, Cilegon, Papua, Pekanbaru, Lampung Tengah, Pinrang, Cilacap, Jakarta, Kalimantan Selatan, Medan, Pasuruan, Solo, Sumenep, disamping Sumatera Barat sendiri seperti Bukittinggi, Padang, dan yang kini sedang bermukim di Hull, Inggris, Pariaman, Sijunjung, Tanjung Pati, Tiku Agam, dan tak ketinggalan Bogor.

Sajaksajak turis, sajaksajak selintas ketika melihat sesuatu. Rata-rata demikian kedalaman sajak yang ditemukan.
Tapi ada juga yang meminta perhatian penuh untuk beberapa sajaksajak yang ditulis oleh

Refdinal Muzan ( Bukittinggi ) seperti :

Ada yang akan tertikam dalam hening
Menyelam lekuk perubahan saksi tak bergeming
Amai-amai berselendang dan baju kurung
Hentak tengkelek mengirama subuh yang lengang

Eko Rahmadianto Hermawan dari Malang menulis sajak " Sianok"
dengan baris-baris begini :

Dalam mimpiku kulihat Da Vinci melukis
Gambaran lekuk pinggang Monalisa dan gemulai merajuk
Dengan jembatan layang di atas medan panjang
Suara awan berkicau laksana burung

Terasa intensitasnya bagus, tidak sekedar menulis sajak, tapi punya persiapan imajinasi.

Bambang Widiatmoko ( Yogyakarta ) menulis "Kwatrin Dinding Kusam ":
Aku menolak untuk kau ajak masuk ke goa Jepang
Karena ada aroma kekejaman dalam sejarah yang kelam
Mungkin ada roh menempel di dinding yang kusam
Sebelum menemukan jalan pulang ke tangan Tuhan

Penulis sajak ini betulbetul siap untuk menulis dengan apa yang ada dalam kepalanya. Memang beda menulis berita ( fakta ) dengan menulis sajak (fiksi ).
Kata dalam fiksi bisa bermain, seperti yang pernah dikerjakan oleh penyair besar kita Chairil Anwar.

Sajak yang ditulis oleh Adi Suhara ( Jambi ) seperti ini :

Aku mencatat nafasmu pada setiap detak jarum jam
tentang orang-orang pasar yang menawarkan senyum di awal pagi
tentang lekuk tubuhmu yang puisi
kau begitu anggun menyeruak fragmen rindu yang kubangun
dalam kecamuk mimpi
(Bukittinggi )

Kelihatannya sederhana, tapi serius. Menyeruak fragmen mimpi !

Orang lama menulis puisi di Padang, yang kini sedang bermukim di Hull, Inggris adalah Mohammad Isa Gautama, menulis puisi 2012 berjudul " Kunanti Kau di Pasar Lereng " seperti baris ini :

Kunanti kau di pasar lereng
Musim apakah ini, aromanya begitu wangi menghantam jantung
iramanya menggetarkan cabang-cabang pohon , di tepi sungai Humber
dan aku hanya menatap angin yang merubuhkan daun

Barisbaris nostalgik ini ditulis penyair majalah " Horison" tahun 1980-an. Kita kutip lagi sajaksajak yang manis ini tentang Bukittinggi :

Jam gadang biasanya diam, biasanya kukuh saja
berdiri seperti sudah berjanji
menanti kekasih
Selama serupa bersumpah tak hiraukan halimun
(Jam Gadang bertanya Kepadaku )

Begitulah saya membaca sajaksajak di facebook dalam "Antologi Puisi Jam Gadang, Ambo Di Siko" ini.

- Rusli Marzuki Saria -





Wisma Warta , 6 Januari 2013
 

|




Judul: Carta Farlla (antologi puisi)
Penulis: Pandawa Lima Aksara, dkk

CARTA FARFALLA, CINTA DAN KERINDUAN YANG TAK TERBATAS
Apresiasi terhadap karya puisi boleh saja tetap sepi, tapi pernyair tetap menulis puisi, Di tengah kehidupan yang serba materialistik dan kemewahan saat ini, rasanya menjadi penyair pasti bukanlah pilihan yang menarik. Meski begitu ternyata terus saja bermunculan penyair-penyair muda di seantero negeri, dan dengan berbagai daya upayanya sendiri berjuang agar dapat eksis di tengah masyarakat, Karya-karya puisi dari para penyair masih saban minggu menghiasi halaman sastra budaya koran-koran harian, media internet bahkan tiap hari penuh dengan puisi, kegiatan baca puisi di beberapa tempat terus saja diselenggarakan, dan buku kumpulan puisi (antologi) tunggal atau bersama-sama terus saja diterbitkan. Kiranya penyair tak akan pernah dapat digilas zaman…!
Dari fakta di atas sebenarnya dapat dikatakan bahwa puisi tetap dibutuhkan sebagai media ekspresi sekaligus penyampai pesan penyair. Penyair bukanlah tukang mengkhayal dan menjual mimpi-mimpi indah yang menina-bobokkan seperti sering dicemoohkan segolongan orang. Penyair dengan bahasanya yang indah mengisi puisinya dengan pesan-pesan moral, kritik sosial, juga harapan-harapan yang lebih baik ke depan. Dengan demikian kehadiran karya puisi dalam masyarakat dapat memberi pencerahan di tengah kehidupan yang galau. Hanya saja masih ada kondisi yang kurang berimbang antara penyair dengan masyarakat, sehingga apresiasi terhadap karya puisi hingga kini tetap dirasa masih jauh dari harapan.
Di tengah kondisi itulah, 24 penyair muda mengumpulkan 81 karya puisi mereka untuk dibunga-rampaikan dalam sebuah buku, dan disodorkan kepada saya sebelum terbit. Tak banyak waktu yang diberikan, di-deadline cuma seminggu, untuk minta diberi pendapat. Karuan saja saya yang bukan ahli kritik puisi (sastra) agak bingung juga. Saya memang suka menikmati puisi, suka menulis puisi, tapi tak punya kemampuan untuk menilai bagus tidaknya sebuah karya puisi. Bagi saya semua puisi bagus, kalau ada sebuah karya puisi yang dirasa belum mampu menyentuh rasa estetika saya, itu karena kekurang-mampuan saya memahaminya.
Teman penyair Duta D, mengirimkan draft rencana antologi puisinya bersama 24 penyair lain, dengan tajuk “Carta Farfalla”, dari biodata singkat para penyair yang menulis puisi di sini. Sejumlah nama memang sudah saya kenal melalui grup puisi di media online, tapi ada juga yang belum saya kenal. Dari pencantuman nama tempat menuliskan puisi, tampak ke-24 penyair ini datang dari berbagai kota di Indonesia. Kegiatan sehari-hari mereka kebanyakan total berkesenian, menulis puisi, juga giat di kelompok teater, ada juga yang pelukis dan penulis naskah sinema, juga ada yang berstatus sebagai pegawai swasta, guru atau juga pegawai negeri sipil dan jurnalis/redaktur.
Kesan selintas saya, rata-rata penyair yang disertakan dalam antologi “Carta Farfalla” adalah penyair-penyair yang sudah melampaui proses awalnya, bahkan ada yang sudah sangat matang dalam mengolah ide, mengolah diksi, sehingga mampu memberikan karya puisi yang sangat indah dan penuh makna. Seni teater dan lukis memang terasa amat dekat dengan puisi (seni sastra pada umumnya), maka tak heran bila banyak penyair yang tergabung dalam antologi ini aktif di kelompok teater, atau seni pentas, juga lukis. Begitu pun tak mengherankan bila ada penyair yang wartawan atau wartawan yang penyair, karena kedua dunia itu saling mengisi bagi jiwa yang selalu haus keindahan/kebenaran.
Dari 81 karya puisi yang disertakan dalam antologi puisi ini tentu saja ada beragam tema yang ditampilkan, bertema cinta, kerinduan, kritik sosial, religiusitas, atau tema lain yang saya tidak pahami, namun tetap indah. Tema cinta pun tidak terbatas cinta antara laki-laki dan perempuan, termasuk juga cinta kepada Tuhan, kepada orangtua, kepada anak, cinta kepada tanah kelahiran, sedangkan tema kritik sosial pun bukan hanya kritik terhadap kondisi politik, pemerintahan, tapi juga terhadap perilaku kehidupan manusia yang dinilai lebih mementingkan keduniawian, dan melupakan kehidupan akhirat. Perenungan-perenungan indah yang dikentalkan dalam bait-bait puisi di antologi ini tentulah bagian dari perkembangan perpuisian dan kepenyairan di negeri tercinta ini.
Dengan segala keterbatasan yang ada pada saya, saya hanya dapat menyarankan kepada penyuka puisi, dapat menelisik lebih jauh dalam lembar-lembar buku antologi puisi “Carta Carfalla” bila ingin tahu banyak. Akhirnya saya ucapkan selamat kepada, Ari Ryan Pasalimapuluh, Refdinal Kelana Mimpi, Erik Nusantara, Duta D, Muchlis Darma Putra, Aby Santika, Pidri Esha, Asrty Anjani, Ririen Wahyu Setiarini, Buana Kembara Senja, , Alex Beyour Self, Elang Senja, Larung Biru, Ninkz Saje Laa, Maduretna Manali, Syamsul Noor Al Sajidi, Sugiyatno DM, Jo Prasetyo, Endik Koeswoyo, DF Samsara, Rakai Pemanahan, Karang Farfalla, Aan Berdarah dan Bidadari Senja Mulia. Kreatifitas dan usaha kalian patut diacungi jempol…!
Yogyakarta 16 Februari 2012
 
Wadie Maharief/Suka Puisi/Tinggal di Yogyakarta



 Antologi Puisi CARTA FARFALLA "Jejak Pelangi Aksara", Juni 2012

Penerbit Tuas Media Banjarmasin
Tebal  155 halaman
Cetakan I
ISBN  976-602-7514-12-6
Editor  : Pidri Esha
Cover Design : Maduretna Menali
Tata Letak : Pandawa Lima Aksara & Tuas Media
 
Penulis : Duta-D, Pidri Esha, Embu Tara Ratulloly, Maduretna Menali, Alex Beyour Self, Refdinal Muzan, Aby Santika, Jo Prasetyo, Asral Sahara, Muchlis Darma Putra, Endik Koeswoyo, Ririen Wahyu Setiarini, Ninkz Saje Laa, Sugiyatno DM, Syamsul Noor Al-Sajidi, Astry Anjani, Ari Ryan Pasalimapuluh, Erik Nusantara, Yuyun Ika Wardani, Rakai Pamenahan, Aan Berdarah, Buana Kembara Senja, Larung Biru dan Elang Senja.

Apa kata mereka tentang Carta Farfalla?
"Dua puluh empat Penyair yang menghimpun puisi mereka dalam antologi ini telah menganyam kata-kata bertuah menjadi mosaik cinta dan kasih sayang yang agung dan suci untuk tanah air, bangsa, negara dan Tuhan. Dalam kemudaan, mereka tertawa kepada bumi dan alam raya."
(Korrie Layun Rampan, Sastrawan Indonesia, pendiri dan pengelola Rumah sastra K.L.R dan PDS Korrie Layun Rampan)

"Dan Puisi adalah cahaya yang membangun energi, semoga bangsa ini kembali berbudaya."
(Acil "Bimbo", Musisi dan Seniman)
Salam Kebaruan ^^ 



Sumber :

|

kawan…
ku merindukan lagi saat kita bersama di jalanan…
berjalan tampa tujuan tak pasti kita lewati…
berdua mengirup debu jalanan yang penuh kebohongan…
berjalan di aspal panas membakar telapak kaki kita…
tak pernah kita mengeluh apa pun yang kita jalani…
kawan…
ku merindukan lagi saat kita bersama malam…
duduk berdua di tepi sungai tercemar keserakahan…
melihat air keruh penuh ke busukan hati…
kadang bangkai mati karna janji palsu kita lihat terapung-apung…
di saat itu ku melihat air mata mu mengalir membasahai pipi mu…
kawan…
ku merindukan saat kita bersama membuka pintu mimpi…
tidur bersama di rumah kayu tua…
di saat itu kau mulai membuka harapan-harapan mu…
berkata dengan penuh yakin…
bila ku mati dan di hidupkan kemabali,ku ingin jadi nyamuk…
kan ku isap darah para pemberi janji palsu…
lalu ku tularkan mereka penyakit yang tak ada obatnya…
mati perlahan-lahan di pengasingan..
kata-kata itu terus kau sebutkan sampai kita terlelap…
kawan…
kini ku tinggal sendiri di rumah kayu tua…
bersama kenangan-kenangan yang kita ukir bersama…
ku akan terus mengenang mu…akan terus berjuang di jalanan…
terus menceritakan harapan-harapan mu…
pada anak-anak jalanan yang terus berjuang di jalanan…
untuk semua anak-anak jalanan,berjuang terus jangan menyerah”.
pekanbaru;di jalanan





sumber gambr :
 situsguru.wordpress.com


pernah diposting :
 .kompasiana.

Mereka Juga Punya Cinta

Selasa, 26 Maret 2013 0 komentar

Detak jantung berpacu
berpacu untuk mu gadis
selalu ingin menikmati ruang berdua
membuka segala tabir para pencinta

Mari benyanyi untuk hari ini
hari hati pemuja cinta
Peggang tangan ku yang awam ini
kan ku bawa diri mu menelusuri segala taman
taman tempat kita untuk selalu berdua
lihat itu gubuk cinta
tak lain hanya gubuk
tak ada penerang
cinta kita penerang

Maukah seperti itu gadis ?
hidup bersama anak pengasingan
sudut pasar kumuh
gembel kehidupan untuk hidup
ku harap kita bisa untuk memberi cinta

Mereka juga punya cinta
sama seperti kita

Mereka juga punya penerang
sama seperti kita

Sudih kah diri mu menikah dengan ku ?
berpesta kita bersama mereka
mereka para orang tua yang di lupakan
lupa di lupa kan zaman anak mereka
mereka akan selalu menghibur kita
bermacam dongeng cinta mereka tau

Sungguh dirimu mau itu
aku pun begitu
ini cinta kita
ini kehidupan kita





sumber gambar :
 www.noupe.com

pernah diposting di kompasiana


Malam Ini Kita Bersama

Senin, 25 Maret 2013 2 komentar



Malam ini kita bersama
Menikmati cumbuan dingin
Memandangi kepak sayap di perayuan
Dosa itu tak membunuh angkuh

Hina dan hina
Ah, kehinaan itu hanya permainan manusia
Kita sama

Malam ini kita bersama
Mencari penyambung hidup esok
Raba meraba tubuh ujung gang
Hidung belang itu ?
Ya, itu tarian hidup malam

Sampah dan sampah
Ah, sampah kita hidup

Malam ini kita bersama
Belagak gaya didepan mata laki
Peluh siksa kenikmatan dunia
Tak peduli itu
Kota dagang malam
Di kerajaan malam
Tak jauh beda mereka di kerajaan siang

Malam ini kita bersama
Segala rupa kita rasa
Namun
Kita tetap manusia sama
Sama untuk dihargai

Pekanbaru; 26o12012






Sumber gambar
 www.fotografer.net



Sejenak lepaskan beban terik
sama kita nikmati canducandu senja
penuhkan asbak itu,dengan mayatmayat peluh
jadi
kau aku tidak ada keluh kesah

: merasakan maknamakna perjuangan umur
dan
esok tetap sama kita ulang sisa umur

Pekanbaru,18032013ps5o






sumber gambar 
www.fotografer.net


Rapat Pasar


Kita rapat
meja segiempat
mata delapan
dua saling tatapan

Susun mulai
bukan cerita
cari nilai
berapa kawan ?
berapa lawan ?

Empas tangan
meja bingar
sekali kesal
sekali sandar

Rapat kita mulai
meja perang nalar

Pekanbaru.23072012.Ps 50


      ....
sekian terimakasih
akhir kata kau
pantas aku,kau pukau

awal aku baca
salam hormat
isi kau rayu
pukau kecup otak aku kecil
sadar lupa
hanyut main kata

akhir
surat tinggal surat
aku kembali
sekian
terimakasih
kau telah membaca surat janji kemakmuran

Pekanbaru.24072012.03:03 wib.Ps 50


       ....
Sapa manis
buka bibir gemas
bukan gadis
bukan kata sinis
musim bulan satu

Sayang
sebelas bulan sinis
begitu stragis

Ah
tau hanya satu bulan
senyuman manis

Pekanbaru.24072012.12:32.Ps 50


       ....
Rasa mimpi main jemari
gengam erat
kau tetap jauh

Anak tangis
ibu hilang asi
ayah hilang daki

Pekanbaru.26 Juli 2012.Ps 50



Langkah Pertama


Langkah pertama
tanah terima
sambut alas rumput
dingin tapak tawa
bimbing ajaran

Pekanbaru 26 Juli 2012.16:25.Ps 50


(Selesai bab 1)

     ....
kembali seperti dulu
ingin

main kucing
main tikus
main mata

sandar tembok
sandar batu

empat cerita
empat mimpi
Pekanbaru 15 Juli 2012. PS 50

      ....
satu kata
dalam demensi berita
itu saja
rupa
janji lari
Pekanbaru 16 Juli 2012. PS 50

    ....
pintu
buka
aku mau
bini palu
kepala
sama satu
Pekanbaru 16 Juli 2012. PS 50


      ....
dawai gerimis
nyanyian manis
anakanak ceria
hilang pahit duka
abak amak main kata
beras esok lupa
jelas
hari ini
anakanak simpang lampu merah
Pekanbaru 17 Juli 2012. PS 50


      ....
percaya
hadir kau
usik satu
main dua
aku baring sua
ranjang tua
Pekanbaru 20 Juli 2012. PS 50

       .... 

pikir titik
fokus
hitam
sekali kau kuasa
aku mati dalam purnama

tatap aku
bayang kau
titik sana sini
hitam rajam
aku akhir punah
Pekanbaru 22 Juli 2012. PS 50


      ....
retak cangkir kopi
motip pengelana
ada kanan
ada kiri
membentang halus
tetap aku pakai
menuangkan kantuk diri
Pekanbaru 23 Juli 2012. PS 50

bersambung


   ....
Duhai mata
jangan tatap
aku kecil
akal hilang
akhir
mata hati
satu sama Januari
Pekanbaru 11 Juli 2012. PS 50


   ....
teman kopi
pikir aku Januari
Pekanbaru 12 Juli 2012. PS 50


    ....
lupa
ingat
anak
main
trotar
bukan
sekolah

mereka
janji
jeruji
penting
ngopi
menikmati
puji
raja
Pekanbaru 12 Juli 2012. PS 50


    ....
raih mimpi
peluk Januari
langit sama
bilik beda
Pekanbaru 13 Juli 2012. PS 50


    ....
siap saf
perut buka
Pekanbaru 13 Juli 2012. PS 50


   ....
hitung taburan asap
sesak paru
rambut tumbang
kutu bencana bah
Pekanbaru 15 Juli 2012. PS 50


  ....
pulang
tubuh pesta kata
Pekanbaru 15 Juli 2012. PS 50

bersambung...

     ....

kutukan
aku terima
sunyi
aku terima
sendiri
takdir aku
batu pun
tak tahan
jalan hidup
sama aku
lamalama
akhir
pupus
Pekanbaru 5 Juli 2012. PS 50


     ....
januari
kau aku
dua belas
dua belas
aku kau
satu batang beringin
Pekanbaru 5 Juli 2012. PS 50


        ....
malam lusuh
bulan penuh
kucing jantan limapuluh gaduh
loteng bergemuruh
kucing betina butuh
malumalu rusuh
Pekanbaru 5 Juli 2012. PS 50


   ....
tersentak
ah
air mata membuncah
Pekanbaru 6 Juli 2012. PS 50


     ....
pilihan bernyawa
diri sering mati
Pekanbaru 6 Juli 2012. PS 50


    ....
letih
aku ingin
sandar
januari
Pekanbaru 7 Juli 2012. PS 50


   ....
Januari
kau mata
hidang maka
Pekanbaru 10 Juli 2012. PS 50


    ....
kau peluk mimpi
aku main harap
kau aku tunggu
kau aku tuju
kata satu
Pekanbaru 10 Juli 2012. PS 50fb


    ....
peluk hujan
laki ingin senyum januari
Pekanbaru 11 Juli 2012. PS 50

bersambung....

          ....

asap penuh dalam kuburan amak
cacingcacing mati lemas
akhirnya salah peranakan
itu rahimku
Pekanbaru 28 Juni 2012. PS 50


          ....

sakit
tetes air mata
aku lebur rasa
januari
bersabarlah
kau tetap ada
Pekanbaru 28 Juni 2012. PS 50


       ....

Kau bisu
aku biru
kau dungu
aku putih
kau akhir hitam
aku melumat haru
: sama ranjang
wajahwajah sua
langit sama
bilik beda
Pekanbaru 29 Juni 2012. PS 50


      ....

sirompak senja
tau apa ?
tak ada kata
diam rasa
jemput bawa
bawa paksa
: sekalian aku ingin kau
Pekanbaru 29 Juni 2012. PS 50

       ....

cambuk neraka tertawa
kau sial
Pekanbaru 1Juli 2012. PS 50


      ....

kau ada rasa
aku ada bara
Pekanbaru 1Juli 2012. PS 50

    ....

kata nikah
aku punah
Pekanbaru 1Juli 2012. PS 50


     ....

hilang akal
tanah nakal
Pekanbaru 2 Juli 2012. PS 50


     ....
senyum manis
aku senyum pahit
Pekanbaru 2 Juli 2012. PS 50

      ....
tersentak
aku diatas kuburan
Pekanbaru 3 Juli 2012. PS 50

      ...
batubatu terhempas sangat semangat
Pekanbaru 3 Juli 2012. PS 50

    ....

hujan malas
satu gelas
kopi
Pekanbaru 4 Juli 2012. PS 50

  ....

hampa
kata kau
ingin perempuan
Pekanbaru 4 Juli 2012. PS 50

bersambung...

    ....

tangantangan terbangun
rasa mendesak tarian pena

Pekanbaru 21 Juni 2012. PS 50


            ....

selesai semuanya,aku berhenti
aku akan fokus menjemput Januari
ya
Januari

Pekanbaru 23 Juni 2012. PS 50


         ....

aku bukan puisi
puisi adalah aku

Pekanbaru 24 Juni 2012. PS 50


          ....

aku hanya ingin setitik nyawa
bersama januari

Pekanbaru 24 Juni 2012. PS 50


       ....

santai badan santai
segelas kopi bini
ah
kau khayalan

Pekanbaru 27 Juni 2012. PS 50


        ....

tetes dingin basah
tarik tujuan malam
segelas kopi pahit
tanpa gula rasa
gula ingin hangat
kecupan rinai

Pekanbaru 27 Juni 2012. PS 50


          ....

sebatang rokok bercumbu penuh gairah
bibir hitam mengepul
rasa candu main kerongkongan
satu nyawa datang
satu nyawa terbang

Pekanbaru 28 Juni 2012. PS 50fb



bersambung...

    ....

Saat ini aku benar harus diam,
karena semuanya menghilang,
kembali merasakan tingginya langit

Pekanbaru 17 Juni 2012. PS 50


          ....

larut rasa
bias wajah
satu kata
rindu ranah
Pekanbaru 18 Juni 2012. PS 50


       ....

dia menari
jauh
dalam hati
tak jenuh
budaya kami
punah
bukan mati
tanah
tidak di puji
orang lain ranah
dibudaya kan
tari
salah
siapa
ya kata
udik
malu
pada
nenek
moyang
sendiri
Pekanbaru 19 Juni 2012. PS 50


        ....

jemarijemari hampa
diam
hilang
punah
kata
apa
kata
akhir
tak
ada
hasil

Pekanbaru 19 Juni 2012. PS 50

              ....

ku nikahkan pena dan buku tulis,
dengan mas kawin,

segelas kopi susu...
hahahahahaha..
Pekanbaru 20 Juni 2012. PS 50



      ....

Bergentayangan segala rupa
disitu pula kau bermain tawa
ah
kau tetap ada
Pekanbaru 14 Juni 2012. PS 50


            ....

Untuk saat ini aku berhenti sejenak
aku ingin meregangkan telinga pekak
dengan suara angku
dengan suara anak balai
ya
saat ini aku berhenti sejenak
Pekanbaru 14 Juni 2012. PS 50


            ....

tak ada kata
diam
bisu
berhenti
mati
sudi
Pekanbaru 15 Juni 2012. PS 50


         ....

saya bukan manusia
saya bukan jin
saya bukan setan
saya bukan binatang
saya adalah kata
Pekanbaru 15 Juni 2012. PS 50


           ....

hari malam tetap menunggumu
menunggu sekian senyummu
Pekanbaru 16 Juni 2012. PS 50


            ....
Ada yang nanya tentang kehidupanku
ok,aku jawab :

Aku selalu di pasar
berbaju kuning

Ciri-cirik ku :
hitam
agak gumuk
kakiku belang,bekas terompa usang
Pekanbaru 16 Juni 2012. PS 50 Fb

Bersambung.....

Setapak siang membara
masih juga aku bermain peluh
Pekanbaru 7 Juni 2012. PS 50


Tak patut desah membelenggu
terasa membeku
lahir sama maju
besar sama batu
tetap bersama
walau darah dungu
Pekanbaru 12 Juni 2012. PS 50


melemah uraturat pikiran
kurang masukan
akhirnya
hanya diam
Pekanbaru 12 Juni 2012. PS 50


sering juga aku menatapmu
jauh dan jauh
Pekanbaru 12 Juni 2012. PS 50


terbuka lembaran siang
disitu peluh mengalir siang
dibawah peruperut gerang
adik ku sayang
disitu rupanya kau bermain arang

Pekanbaru 13 Juni 2012. PS 50


derap air mata pekak telinga
memutih kepala
sebatang asa hanyut malam
sekali ini tak biasa
kau aku bermain duka

Pekanbaru 13 Juni 2012. PS 50

( Bersambung...)

mata kejangkejang
pikiran melayang
adakah kau datang ?
aku rasa tidak
karna aku dan kau tenang dalam perang
Pekanbaru 5 Juni 2012.Ps50
 
//


satu hari ini
begitu pahit
ah
mati juga rasa

Pekanbaru 5 Juni 2012. PS 50

//


aku ingin kembali padamu A
Begitu dalam aku dikalam Y
ingin ku tinggalkan semua ini U
kembali ingin menciup aroma P
menghabiskan malam

Pekanbaru 6 Juni 2012. PS 50

//


benar2 aku lelah untuk semua ini
aku ingin pulang
memeluk tanah merah
biar segala rasa hilang

Pekanbaru 6 Juni 2012. PS 50


//

tak pantas segala ini
mati juga menjauh
malah
derita masih datang untuk malam
siapa peduli ?
tak ada yang peduli
esok pagi mati
Pekanbaru 6 Juni 2012. PS 50

//


wajahwajah manis
senyum begitu perhatian
ah
bawah tangis merenda luka
itu biasa
pilihpilih
untuk pribadi
jelata masih menjerit

Pekanbaru 7 Juni 2012. PS 50

Translate

English French German Spain Russian Japanese Arabic Chinese Simplified

recent post

Total Pengunjung

Popular Posts

Followers

Blog Archive

DMCA.com Protection

Free Website templatesfreethemes4all.comLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesFree Soccer VideosFree Wordpress ThemesFree Web Templates