Sekilas wajahmu bermain diatas reranting itu
memainkan alunan kerinduan para pembantu
tak lepas aku menikmati diatas pelaminan biru
melepas segala desah suaramu
Tenang jiwamu mengalir di debur ombak jalanan
tak sedikit panas itu membuatmu membatin
kulit hitammu seakan memberikan harapan
tak ber-bapak itu terasa tiap langkahmu yakin
yakin bertahan disetiap megahnya gedunggedung beton
Di tanganmu mengalir kekuatan untuk kemenangan hari ini
kerja tak peduli kadang itu nyawa taruhan.Tak peduli !
Nyanyianmu terus menghibur tatapan kehinan
namun nyanyianmu selalu tersimpan kekuatan batin.
Untuk selalu berjuang di jalanan.
Untuk senja ujung senja penuh harapan
//
Malam bercumbu bersama dinginnya mata merahmu
merebahkan penatmu diatas kardus bekas.
Tak ber-ibu itu terasa kadang di batinmu
namun dirimu selalu bahagia dimimpi termanis
Kini merayu matamu pada alam mimpi
mengharapkan suasana pada kerinduan.
Di sana dirimu ingin bapak ibu.
di alam mimpi penuh kebahagianmu.
Di bawah jembatan yang angkuh
semuanya mimpi dirimu tertulis
0 komentar