Senyum menawanmu membias ketertarikan
memberi segala kenikmatan pada ke desakan
berlagak penolong bermurah hati
berapa selalu dikeluarkan tenang menanti
Tiap pagi dirimu datang membawa tagihan
terbayar senyumanmu terbuka tanpa basa basi
muram wajahmu tak terbayar tanpa kasihan
segala apa yang ada diisap tanpa ampun.
Gelarmu semakin semarak di pasar
Lintah darat.
Julajula tembak.
Rentenir.
kian ganas memakan untung berlipat.
Sekian kali juga dapat pelajaran
lari hutang semua yang dipinjamkan
memburuk wajahmu hitam amarah
namun keuntunganmu tak punah.
Riba tak peduli itu dosa bagimu
uang dan bunga itu tawamu
merampas isi segala kesusahan
makan memakan itu pendirian
Amarah sumpah serapah itu gurauan
air mata tak dipedulikan yang bersusah.
Kau beri modal
kau makan laba
kau siksa tangisan
kau tampar kegelisahan
disudut itu kauberkerja
Ah..
Lintah darat yang begitu manis
menghisap tanpa ampun.
0 komentar