Biasaku pulang kampung disambut dinginnya gunung
Biasaku pulang kampung disambut pasukan hijau
Biasaku pulang kampung disambut nyanyian burung
Biasaku pulang kampung disambut musik aliran air tenang.
Kini panas gunung
Kini pasukan tembok.
Kini nyanyian rintihan
Kini musik kematian.
Biasaku mendengar panen beribu
Biasaku mendengar cerita legenda dulu
Biasaku mendengar suara nyanyain adat suku
Biasaku mendengar pesta para penghulu.
Kini panen mati layu
Kini legenda kuno bisu
Kini adat bungkam pilu
Kini penghulu dungu.
Biasaku bersama pituah ninik mamak
Biasaku bersama bimbingan keponakan
Biasaku bersama pangkuan anak
Pituah sunyi
Keponakan pergi
Anak hilang pengati
Rumah adat berhantu
Rumah adat tak tentu
Rasa
Periksa
Malu
Sopan.
Empat kata sakti
Kini dirasa perlahan mati.
Hilang alam
Hilang kebiasaan
Hilang kebersaman
Hilang pusaka
Hilang tatakrama.
Apa kaumerasa ?
Apa kaulupa ?
Apa kaubercerai ?
Apa kaujual ?
Apa kauasing ?
Ah...!!!
Kini ku pulang disambut keterasingan.
Kini ku pulang disambut budaya asing.
0 komentar