Bertepi di malam beangin hujan
bersama ke inginan yang tak tercapai
sudahku inginkan tapi wajah itu mulai datang
datang dengan seribu pertanyaan yang mendalam
"anakku jangan lagi kau sebut itu...!"
tanganku mulai bergerak pada photo tua itu
tangisan mulai mngancam ketegaran hati
membawaku pada awal mulai di tinggal kan
dimalam dingin bersama terbaring tubuh ke ibuan
"anak ku ini jalan hidup mu...!"
mata ku mulai bergelinang air
rumah tua kayu reot mulai begetar gelisa
merasa di ambil kembali pada ke kagamanggan hati...
itu mulai bersuara lirih tak peduli
"anak ku tantang terus ketakutan mu...!"
mulai tubuh ku bergetar bekeringat
tujuh tahun itu mulai jadi kenangan
kenangan malam bersama ku terbaring di tempat berbeda...
di tempatku pernah di besarkan ke ibuan...
"anak ku jangan pernah mengambil hak orang lain...!
pikiran ku mulai melayang jauh...
kata itu mulai ku rasa dan ku pahami saat ini...
lihat para pemakan hak orang yang menjamur..
tertawa riang di atas perut kelaparan..
"anakku pendosa itu senang hidup di dunia...!"
darah ku mulai berdesir kencang
kehidupan penuh rayuan kerakusan
seperti bintang lebih seprti bintang
bergelimangan harta untuk membeli neraka
"anakku itu kerakusan hati...!"
hati ku mulai menciut dingin
pelajaran di malam dingin
masih di pasar tua
bersama pejalan malam
Rabu, 26 Januari 2011 20:42
0 komentar