terbaring dalam ujung sudut pasar lama hidup..
ku coba untuk menulis sepucuk surat...
surat yang ingin ku tuju ke datuak nan baduo..
lihat adat yang kau rancang saat ini...
sakit di rumah pengasingan waktu...
di lupakan...
di ganti...
dari luar...
ya dari luar...
kesenian pun di angap kuno oleh waktu...
padahal ku merasa itu kekayaan tak ternilai...
datuk...
lihat itu para penari penganti sekarang...
semuanya menari yang tak ku mengerti...
randai...
kau juga sekrang mulai pupus di makan waktu...
di lupakan di dalam museum ke kunoan...
tapi ku masih menggagumi...
saluang...
kau pun di gantikan...
di gantikan sura tak ku mengerti...
padahal kau suara yang begitu indah..
untuk selalu menemani ku di malam...
datuk..
di sni ku selalu gelisah pada kenyataan ini...
terdiam hanya terdiam pada ke punahan semua ini...
adakah semua ini dapat untuk kembali lagi seprti dulu...?
datuk...
disini aku dan segenap anak muda yang mungkin kuno di kata..
terus mencoba untuk memperthankan adat kesenian itu...
Jumat, 12 November 2010 17:14
0 komentar