Semerbak harum dunia penuh noda
memberi arti hidup penuh rasa
tetesan keringat mengalir tanpa sesal
Bundo Kanduang tetap tersenyum penuh asal
Jalan terus mengalir tanpa seorang pemimpin
tetap merasakan ada pemimpin di rumah gadang
tak peduli segala cerita mengoyak hati peraduan
anak jadi tanggung jawab pada titipan tenang
Bundo Kanduang tetap mendidik pemberian
Langkah tak pernah berhenti di duri kejam
berjalan tak pernah lupa kewajiban malam
menyanyikan nyanyian kasih sayang
membelai sinar kehidupan anak semata wayang
Bundo Kanduang selalu tenang dalam angan
Tetesan air mata kadang menyapa naluri batin
menatap mata kadang penuh perlawanan
tak peduli itu rayuan batin merusak tepian
kasih tak hilang dalam pekat malam tak bertuan
Bundo Kanduang tak lelah di makan perlawanan
Bundo kanduang...
Kini semuanya terasa di batin ini
begitu besar lautan yang dihadapi
perahu kasih sayang tak pernah tenggelam
dayung mu makin kokoh untuk ngeri seberang
menghantar anakmu yang kadang menentang
Bundo kanduang
Jelamaan tangan kasih Sang Maha Kuasa
sedikit pun tak pernah mengeluh asa
kian hari kian tentram di pelukanmu
##
Rumah Gadang semarak karenamu
Sawah lumbung padi dijaga dengan adilmu
Rumah Gadang semarak karenamu
Pituah pelita hati tiap anakmu
Rumah Gadang semarak karenamu
bimbingan pelindung jiwa anakmu.
Rumah gadang semarak karenamu
Kasihmu tak terbilang emas.
Surga mengalir dibawah telak kakimu.
Salam hormatku dibawah telapak kakimu
aku mengucapkan
"Selamat Hari Ibu"
0 komentar