Kelam menyulam angan lurus tepian jalan
rintik hujan begitu manis menyentuh tubuh
membuka tabir kerinduan angan.
Angan pada setiap menit kehidupan
mengores cerita lama pada catatan musibah
Membias keterasingan kini ujung luka
luka pemberian kata ujung bibir kesetiaan
Butiran rintik hujan membuka wajah
wajah manis telah hilang ditanam tanah merah
meninggalkan duka dalam ujung lidah
Pada setiap tetesan rintik hujan disana ada gelisah
Setiap bernafas.
Setiap memandang.
Setiap melangkah.
Terukir senyum kebahagian pada kenangan lama
0 komentar