Jauh sudah penari
memasuki lagu
mengikuti setiap irama
alunan talempong
tiap pukulan meransang
sendu
meliuk mengitari
hamparan tenang
Apakah itu tangisan
usang ?
tetes demi tetes selalu
sendu
di pusara itu penari
bergentayangan kunang
Lihat permata muda
mendesah
membuang titipan nenek
moyang
mata condong ke kayu
lapuk di kata moderen indah
Makin jauh penari
merentang tarian
masuk lorong tak
bertuan
meliuk terus penuh
jelaga beraturan
sayang di sayang itu diartikan
kekunoan
Wajah muda tertawag
puas
menghantam dinding buas
sepuas tarian luar tempias
begitukah vonis
kematian membias ?
Semakin ke pingir
tarian emas
di sapu kayu lapuk luar
Betapa bodoh dan bodoh
itu
anak muda membuang emas
kayu lapuk juga di
kemas
Pekanbaru 21042012P50
0 komentar