Mari kita desahkan nafas penantian ini
menghembuskan setiap panjipanji rasa
lihat dan lihat rinai hujan sore untukmu suci
disitu aliran kereasi cerita aliran air mencari genangan lara
Sekian kali aku dan kamu merenda rinai hujan
ditempat para pujangga bersuka ria
menggoresan tinta suarasuara hati kuncup bunga pasundan
Aku dan kau pun membuka asmara
menghiasi dinding rindu hiasan sukma
Matamu kini bermain diatas pulam jingga
menelanku jauh ke lubuk paling indah
aku terbuai semua itu
aku diam kaku
menikmati matamu melumat wajahku.
0 komentar