untuk mu ku menulis di setiap dinding yang pernah kita buat...
di dinding itu ku rangkai setiap baris kalimat kita pernah harapkan...
di dinding itu janji kita abadikan untuk tak di lupakan...
ya janji seorang sahabat yang tak akan lupa di pikiran ku ini...
ingatkah di waktu kita duduk di pelantaran pasar kehidupan...
kau pernah berkata pada ku...
"aku ingin jadi tanah ini,agar dirimu selalu mengijak ku saat ku bejalan...
terus menemani diri mu dalam perjalan hidup mu.."
itu terus mengiang di telinga ku sampai detik ini...
kini ku masih di duduk sendiri,tapi tak bersama mu...
tapi bersama keinginan mu itu...
ini aku masih terus berjalan bersama mu di setiap sudut pasar ini...
kadang ku sulit untuk menerima kesendirian ini...
setiap hati ke gelisahan ini diri mu hadir penuh senyuman...
di setiap senyuman mu itu semangat ku terpacu untuk berjuang...
pada saat diri dan jasad mu bersatu dengan ke inginan mu...
hati ku terasa berat melepaskan diri mu untuk pergi menemui ke ingianan mu...
tapi diri mu terus tersenyum dan berkata pada ku...
"jangan menangis,malu pada diri mu,tak baik seorang lelaki menangis...
itu sudah jalan kita untuk berpisah jasad tapi jiwa kita tak akan berpisah"..
ku coba terus menahan semua itu...
kini ku mengerti dengan perpisahan kita ini...
dan kau selalu ada di hati ku untuk ku bawa ke ujung waktu ku...
beristrhatlah dengan tenang di tanah merah tempat yang dirimu inginkan...
dinding yang kita bagun ini akan selalu ku jaga dan ku tulis di setiap malam...
selalu untuk mu impirasi dan semangat hidup ku....
Jumat, 12 November 2010 17:17
Jumat, 12 November 2010 17:17
mantap.... Ari, oh ya dik jangan lupa kunjungi jg blog uni yach... di :
niswatul-renunganqalbu.blogspot.com
masakbareng.blogspot.com
trms ya uni