Di sudut kota tempat semuanya di mulai berjalan...
anak laki memulai semua perjalan hidup dunia...
di lahir dalam gelap malam dinginnya keluarga..
yang selalu memenuhi otaknya untuk malam kenangan...
serpihan tinta mulai menjalar di setiap nadinya...
membuat hati terus berontak untuk kegelisahan jiwa...
apa lagi cinta pahit terus mengalir pada pertemuan hati...
hati yang membuat selalu untuk menulis..
di jalanan pun darah pengembara mulai berbicara...
merangkai setiap ke hampaan pada debu jalanan...
tetesan peluh tali pengikat untuk terus melawan...
melawan segala ke tidak adilan yang selalu di depankan...
mata redup merahnya membakar setiap pahit hidup...
makan tak makan itu biasa di tubuh hitam...
hitam di bakar api kecemburuan sosial...
sosial yang selalu memilih siapa yang kuat...
Kini anak laki terus memainkan alunan penanya...
alunan pena yang penuh perlawan keras...
perlawan terhadap yang namanya mahluk keangkuhan...
keangkuhan para pemberi janji palsu...
Jumat, 12 November 2010 17:32
0 komentar